Sobat UMK Indonesia,
Menghidupkan kembali batik Kudus yang sempat hilang sejak awal 1900-an menjadi misi utama Muria Batik Kudus sejak berdiri pada 2005. Berawal dari riset sejarah dan belajar langsung dari pembatik sepuh, usaha ini dibangun dari nol oleh Yuli Astuti dan adiknya. Lebih dari sekadar bisnis, Muria Batik Kudus adalah wujud nyata pelestarian budaya lewat karya.
Tahun 2024, Muria Batik Kudus mengambil langkah strategis dengan bergabung dalam Pertapreneur Aggregator (PAG), program penguatan UMKM dari Rumah BUMN Pertamina. Pelatihan intensif dan hibah alat produksi membuka jalan baru dalam pengelolaan usaha. Kini, Muria Batik Kudus tak hanya berkembang, sebagai kolaborator Pertaprenuer Aggregator ia menjalankan perannya dengan memberdayakan 10 UMKM lokal dan terus memperluas dampaknya lewat kolaborasi.
Keikutsertaan dalam Pertapreneur Aggregator (PAG) 2024 menjadi langkah strategis untuk memperkuat manajemen dan memperluas jangkauan pasar. Dari pelatihan intensif yang mencakup manajemen bisnis, keuangan, hingga pemasaran, Muria Batik Kudus memperoleh wawasan baru tentang bagaimana mengelola dan mengembangkan usaha secara lebih terarah. Selain itu, hibah alat produksi dari program ini sangat membantu pengembangan usaha.
Dampak positif dari Pertapreneur Aggregator dirasakan oleh Muria Batik. Hibah alat produksi membuat efisiensi usaha meningkat, sementara strategi penargetan pasar yang lebih tajam mulai diterapkan. Sesuai dengan semangat PAG, Muria Batik Kudus kini aktif sebagai kolaborator yang telah merangkul
10 UMKM di bidang kreatif dan tekstil, dan berencana menambah 10-15 UMKM lagi dalam waktu dekat.
MURIA BATIK KUDUS
Bagi Muria Batik Kudus, PAG 2024 bukan sekadar pelatihan, tetapi ruang tumbuh yang memberi arah baru dalam mengelola bisnis. Program ini dinilai sangat bermanfaat dan patut diikuti oleh UMKM yang ingin naik kelas dan terus relevan di tengah perubahan pasar.
Simak selengkapnya berikut ini!
Sumber :https://www.instagram.com/p/DKI-EN-TLW_/?igsh=MTRjMGJkM2t1ZHUxYw%3D%3D&img_index=1